Jakarta (ANTARA) – Komisioner III DPR RI Didik Mukrianto mengatakan kasus pembunuhan Brigjen J yang memancing mantan Kapolri Propam Irjen Paul. Ferdi Sambo mendorong Kapolri Jenderal Listjo Sigita Prabowo untuk membersihkan fasilitas Polri.
“Kejadian dan opini publik ini harus menjadi penilaian dan momen penting bagi Kapolri untuk melakukan pembenahan dan pembersihan fasilitas Polri dari anggotanya yang melakukan pelanggaran dan pelanggaran,” kata Didik dalam keterangan yang diperoleh di Jakarta, Senin.
Didik mengatakan polisi tidak bisa menutup mata atas besarnya perhatian publik seputar kematian Brigjen J. Menurutnya, banyak spekulasi yang berkembang di masyarakat saat ini tidak hanya terkait kasus penembakan.
Anggota DPR itu mengatakan, berbagai tudingan, isu terkait profesionalisme polisi, dan pelanggaran yang diduga dilakukan aparat kepolisian terungkap ke publik.
“Apapun informasi dan opini publik, saya berharap Kapolri bisa bijaksana dan melakukan penyelidikan secara menyeluruh dan mengambil langkah cepat dan terukur,” ujarnya.
Dalam kasus pembunuhan Brigjen J, Satgas Polri menetapkan lima tersangka. Diantaranya adalah Ferdy Sambo, istri Ferdy Sambo Putri Kandravati, Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu yang juga dikenal sebagai Bharada E, Bripka Riki Rizal atau Bripka R.R., dan pengurus rumah tangga Sambo Kuwat Marouf.
Mereka dijerat dengan pasal 340, pasal tambahan 338 jo pasal 55 jo pasal 56 KUHP Federasi Rusia. Pasal 340 mengatur bahwa tindak pidana yang melibatkan pembunuhan berencana diancam dengan pidana mati, pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling lama 20 tahun.
Selain itu, enam petugas polisi diperiksa atas dugaan melakukan tindak pidana menggunakan menghalangi keadilan atau menghalangi penyidikan pembunuhan Brigjen J. Dari enam nama itu, salah satunya Ferdie Sambo.
