Ini adalah layanan web informasi
Padang (ANTARA) –
Dinas Kehutanan Sumbar telah meluncurkan Sistem Informasi Perhutanan Sosial (SIP) berupa sistem digital atau layanan informasi berbasis website untuk mendukung peningkatan kapasitas perhutanan sosial di daerah.
“Sistem Informasi Kehutanan (SIP) ini mengumpulkan data seluruh hutan rakyat di Sumbar. Potensinya, petanya, batasnya sehingga bisa dikendalikan secara optimal,” kata Gubernur Sumbar Mahyeldi saat membuka Festival Perhutanan Sosial Sumbar di Padang, Sabtu.
Festival ini diadakan di Hutan Lapas Padang Janih, Desa Lambuang Bukik, Kecamatan Pauh, Kota Padang.
Gubernur menyebutkan, Sumbar memiliki 242.000 hektare lahan hutan rakyat. Luasnya kawasan hutan sosial ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang perekonomian masyarakat.
Ia menunjukkan bahwa dengan adanya hutan kemasyarakatan, pendapatan masyarakat yang tinggal di sekitar hutan meningkat signifikan, bahkan ada yang meningkat hingga 300 persen.
Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan Sumbar Yozarvardi Osama Putra menjelaskan festival perhutanan sosial bertujuan untuk mempercepat pembangunan perhutanan sosial. Banyak pihak yang terlibat dalam hal ini, mulai dari ilmuwan hingga tokoh masyarakat.
Festival ini memiliki tiga program utama. Selain peluncuran SIP, kegiatan ekowisata Padang Janiya Hkm dan pembukaan Pusat Penelitian Hasil Hutan Bukan Kayu juga sedang berlangsung.
“Pada festival ini, kami meluncurkan sejumlah inovasi, sistem kehutanan digital, ini adalah layanan web informasi. Kalau kita mau tahu di mana letak madu lebahnya, bisa diakses melalui SIP,” tutup Yozarvardi.
“Selain CIP, ada event ekowisata. keseimbangan durian di kawasan hutan rakyat Padang Janih,” katanya.
Yozarvardi menjelaskan, ada perhutanan sosial seluas 70 hektar khusus untuk Padang Janih yang sebagian besar ditanami masyarakat durian. Yang juga menjadi keunggulan karena dari sekian banyak varietas lokal yang ditanam, kebanyakan durian endemik di daerah Batu Busuk.
“Ada 37 jenis durian, dan semuanya enak,” katanya.
Sementara itu, Syahrial Kamal, Kepala Dinas Pertanian Kota Padang, mengatakan Kota Padang sebagian besar terdiri dari hutan, bahkan mencapai 2/3 luasnya. Untuk itu, ia berpesan kepada masyarakat untuk turut serta menjaga kelestarian hutan, termasuk enam sungai besar yang berbeda dengan daerah lain, yang berhulu dan bertemu dengan Kota Padang.
“Kami memiliki tanggung jawab untuk melindungi hutan ini,” katanya.