Beranda Nusantara Sekjen PBB: Negara-negara maju menyumbang sebagian besar emisi gas rumah kaca

Sekjen PBB: Negara-negara maju menyumbang sebagian besar emisi gas rumah kaca

Sekjen PBB: Negara-negara maju menyumbang sebagian besar emisi gas rumah kaca

Jakarta (ANTARA) – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) António Guterres mengatakan negara-negara maju menjadi penyumbang paling banyak emosi gas rumah kaca sepanjang sejarah.

Guterres membuat pengumuman itu pada konferensi pers di kota pelabuhan Karachi, Pakistan selatan selama kunjungannya ke daerah-daerah yang dilanda banjir di negara itu.

“Dampaknya meningkat secara dramatis,” katanya, menambahkan bahwa “orang yang hidup dalam kerentanan iklim tinggi, termasuk di Asia Selatan, 15 kali lebih mungkin meninggal karena dampak iklim.”

Hampir setengah dari umat manusia sekarang termasuk dalam kategori ini, dan sebagian besar tinggal di negara berkembang, kata Guterres.

Pasca banjir yang dialami Pakistan, Guterres meminta masyarakat internasional untuk mengembangkan mekanisme penghapusan utang baru bagi negara-negara yang terkena dampak.

Dia juga menganjurkan mekanisme pertukaran utang yang memungkinkan negara menggunakan uang untuk berinvestasi dalam ketahanan iklim, infrastruktur yang tangguh, dan transisi ekonominya ke hijau daripada membayar kembali kreditur.

Sebelumnya dalam konferensi pers pada Jumat (9 September), menanggapi Xinhua tentang emisi karbon negara-negara maju selama berabad-abad, Guterres meminta negara-negara maju untuk memberikan dukungan yang efektif kepada negara-negara berkembang yang paling terpukul untuk meningkatkan ketahanan dan beradaptasi dengan lingkungan. .

“Ini bukan masalah kemurahan hati. Ini masalah keadilan,” katanya.

Sekretaris Jenderal PBB pada hari Sabtu, bersama dengan Perdana Menteri Pakistan Shahbaz Sharif dan pejabat lainnya, mengunjungi sejumlah daerah yang terkena dampak banjir di provinsi selatan Pakistan Sindh dan provinsi Balochistan Pakistan barat daya.

Selain mengunjungi Situs Warisan Dunia UNESCO Mohenjo-Daro yang terkena banjir di Sindh, Guterres juga bertemu dengan para pengungsi di Sindh dan Balochistan.

Sekjen juga mencermati situasi dan kerusakan akibat banjir dari udara.

Artikel sebelumyaPemkot Bandung menambah sumur resapan untuk mengatasi banjir di Chibaduyut
Artikel berikutnyaOpen ship KRI Bima Suci di Sydney