Ambon (ANTARA) – Polisi di Kepulauan Ambon dan Kepulauan Lisa melakukan operasi perampokan, menangkap puluhan pelaku tindak pidana pembobolan, parkir valet ilegal, dan pungli di kompleks terminal dan pasar Ambon Mardik.
“Total 13 orang ditangkap dalam operasi bandit yang melibatkan unit Opsnal dan Umnit Inafis Polres Ambon yang dipimpin oleh Ipda Hendrigo,” kata Kabid Humas Polsek Ipda I Leatemia setempat di Ambon, Minggu.
Menurut dia, operasi tersebut dilakukan sesuai dengan instruksi Kapolri seluruh Polda se-Indonesia untuk memberantas bandit.
Oleh karena itu, sejak Jumat (6 November) hingga saat ini, Satreskrim Polresta Ambon telah melakukan operasi secara intensif secara rutin dan menangkap sedikitnya 13 pelaku kejahatan.
Saat operasi dilakukan di kompleks terminal dan di pasar Mardik Ambon, polisi menemukan oknum warga yang memeras atau menghujat para sopir angkot di dalam terminal.
Mereka yang ditangkap adalah Ipl, FT, FM, MT, RT, ST, DES, PM, RY, SWT, HS, RS dan YP.
Selain itu, para preman diamankan dan dibawa ke Mapolres Ambon untuk dilakukan pendataan dan interogasi oleh unit Inafis.
Ternyata sebagian besar dari mereka tidak memiliki KTP dan KK, dan sebagian besar tidak memiliki pekerjaan tetap, dan tuntutan terhadap sopir angkot menelan biaya Rs 1.000 hingga Rs 2.000 per mobil untuk angkot yang mencari penumpang. …
Kapolsek Kepulauan Tanimbar Maluku AKBP Romy Adriansiah yang dihubungi terpisah juga menjelaskan, pihaknya melakukan patroli rutin untuk mengantisipasi aksi bandit dan kejahatan lainnya di masyarakat.
“Di wilayah Kepulauan Tanimbar, aktivitas bandit berupa aktivitas sehari-hari yang diintensifkan,” kata Kapolres.
Ia menambahkan, polisi Kepulauan Tanimbar sebelumnya telah menangkap sejumlah pelaku tindak pidana pencurian mobil saat polisi melakukan patroli malam untuk menangkap pelaku dan barang buktinya.
