Jakarta (ANTARA) – Ketua Harian Komisi Nasional UNESCO (KNIU) Indonesia Itye Hodijja menyatakan, ada peluang Geopark Meratus dapat diakui sebagai UNESCO Global Geopark (UGG) dengan mengajukan berkas (berkas) harus dilakukan pada November 2022.
“Ratusan sudah dikirimkan surat niat dan diadopsi oleh UNESCO. Proses selanjutnya yang harus mereka selesaikan berkaskata Itye, Senin, saat dihubungi ANTARA di Jakarta.
“Paling lambat November 2022, ini harus selesai. Kami mendesak Meratus untuk segera diakhiri. berkas,” dia menambahkan.
file atau berkas memuat beberapa hal yang perlu disusun secara komprehensif, seperti alasan mengapa Meratus bisa menjadi UGG, dan kekayaan atau keunikan geopark tersebut.
Itye mengatakan, geopark di Indonesia berpotensi meraih status UGG karena masing-masing memiliki keunikannya sendiri, termasuk Geopark Meratus.
Ia mengingatkan, memperoleh status UGG memiliki peran yang sama yaitu pelestarian alam, sedangkan status ini memastikan perhatian seluruh dunia untuk menjamin kelestarian keunikan taman.
“Bukan hanya mendapatkan sertifikasi UNESCO Global Geopark, tetapi yang lebih penting lagi, menjadi UNESCO Global Geopark berarti masyarakat melindunginya, sehingga tidak boleh ‘terluka’,” kata Itye Hodidja.
Pegunungan Meratus sebelumnya telah ditetapkan sebagai Geopark Nasional sejak 2018. Permohonan untuk wilayah ini untuk menerima status UGG sedang diproses.
Indonesia sendiri memiliki beberapa geopark yang telah mendapatkan status UGG, seperti Geopark Gunung Batur, Geopark Gunung Sewu, dan Geopark Rinjani.