Beranda Warganet Ketua DPD menyambut baik rencana penambahan anggaran bansos.

Ketua DPD menyambut baik rencana penambahan anggaran bansos.

Bantuan sosial untuk PPKM ChSZ harus dilaksanakan, karena masyarakat hampir tidak bisa bertahan.

Jakarta (ANTARA) – Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmoud Mattalitti menyambut baik rencana pemerintah menaikkan anggaran bantuan sosial (bansos) sebesar Rs 39,19 triliun untuk mendukung Kementerian Darurat.

LaNyalla mengatakan langkah yang diambil pemerintah sudah sangat tepat, namun dia menuntut agar bantuan segera disalurkan karena pengaruh PPKM sudah terlihat.

“Bantuan sosial untuk Kementerian Darurat harus dilaksanakan, karena masyarakat hampir tidak dapat bertahan hidup. Ketika mobilitas berkurang, otomatis usaha mikro kehilangan pendapatan,” kata LaNyalla dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Selain itu, LaNialla meyakini bahwa PPKM Darurat yang berlangsung hampir dua minggu ini semakin memperumit masyarakat terdampak karena harus merasakan beban untuk memenuhi kebutuhan pokok. Apalagi PPKM yang semakin ketat membuat masyarakat semakin sulit mencari nafkah untuk keluarganya.

“Apalagi usaha mikro seperti pedagang kecil tidak bisa lagi beroperasi karena kehabisan modal,” katanya.

Bantuan sosial yang akan diberikan pemerintah meliputi pemberian 10 kg beras Bulog kepada 18,9 juta keluarga penerima (KPM), bantuan sosial tunai kepada 10 juta KPM, dan tambahan dua bulan untuk 18,9 juta KPM sembako.

Ada juga tambahan bantuan sosial sebesar 5,9 juta KPM yang diajukan oleh pemerintah daerah (Pemda) dan tambahan anggaran untuk kartu prakerja sebesar 10 triliun. Rupee. Dan subsidi listrik untuk rumah tangga 450 dan 900 volt diperpanjang tiga bulan hingga Desember 2021.

Mantan Ketua Umum PSSI itu juga mengimbau masyarakat segera mengecek catatan penerima.

“Jika merasa terkena pandemi atau menjadi penerima PKH, BPNT dan bantuan tunai Rp 300.000, silakan cek dan segera daftar di Cekbansos.kemensos.go.id. Dan ikuti petunjuk di bawah ini. Kami berharap bantuan negara ini akan akurat,” katanya.

Selain bantuan sosial, pemerintah juga akan meningkatkan belanja kesehatan sebesar Rp 33,21 triliun.

Anggaran tersebut akan didedikasikan untuk merawat pasien COVID-19 di rumah sakit, insentif tambahan untuk petugas kesehatan dan petugas vaksinasi, membangun rumah sakit lapangan dan membeli oksigen, serta mendistribusikan dua juta obat gratis kepada pasien yang melakukan isolasi mandiri untuk OTG. dan gejala ringan.

Artikel sebelumya258 desa rawan hutan dan kebakaran, Gubernur Jambi memberikan perhatian khusus pada pencegahan dini
Artikel berikutnyaAwan cerah mengaburkan sebagian besar kota besar di Indonesia