wilayah tersebut memasuki musim hujan pada 1 September
Surabaya (ANTARA) –
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jawa Timur melaporkan bahwa sebagian Jawa Timur, seperti Kabupaten Trenggalek utara dan Tulungagung, Ponorogo timur dan Kediri barat, telah memulai musim hujan lebih awal.
Ahmad Lutfi, Koordinator Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Timur, di Surabaya, Selasa, membenarkan bahwa musim hujan di wilayah itu dimulai pada September.
“Sementara, daerah yang paling akhir memasuki musim hujan pada akhir tahun ini diprediksi akan muncul di Situbondo timur pada III November,” katanya.
Dia mengatakan puncak musim hujan diperkirakan pada Desember-Februari 2023, dan curah hujan diperkirakan antara 500mm hingga 2500mm.
Ia mengatakan, wilayah Jawa Timur berdasarkan pemantauan dan prakiraan dinamika atmosfer laut dan pengolahan data hujan, telah dibagi menjadi 74 zona musim (ZOM).
“Perkembangan monsun Asia sebagai tanda mulainya musim hujan diperkirakan mulai memasuki wilayah Indonesia pada November 2022 dengan intensitas yang relatif konsisten dengan klimatologi,” katanya.
Sementara itu, prakiraan cuaca Jawa Timur dan sekitarnya pada Selasa menjanjikan cuaca cerah dan mendung. Cerah, berawan, hujan ringan hingga sedang, hujan lebat disertai badai petir pada siang dan malam hari.
Suhu udara dikendalikan dalam kisaran 14 hingga 34 derajat Celcius dengan tingkat kelembaban 50 hingga 100 persen.
Untuk arah angin yang berlaku tenggara – timur dengan kecepatan 05 – 30 kilometer per jam.
Masyarakat diimbau mewaspadai hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang pada sore dan malam hari di wilayah Batu, Probolingo, dan Situbondo.