Bandarlampung (ANTARA) – Otoritas Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Panjang Lampung menetapkan daftar tunggu pemberian vaksin meningitis meningokokus (MM) hingga 50 orang per hari untuk mencegah penumpukan.
“Untuk vaksin meningitis meningokokus saat ini belum banyak tersedia dan vaksin di KKP hanya menghabiskan stok yang ada,” kata Marjunet Danoe, Kepala Otoritas Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Panjang, di Bandarlampung, Sabtu.
Ia mengatakan hal itu karena keinginan kuat masyarakat untuk melaksanakan umrah setelah dua tahun terkurung oleh kebijakan untuk memerangi pandemi COVID-19.
“Jadi untuk mengantisipasi penumpukan karena ketersediaan vaksin yang jumlahnya tidak terlalu banyak, kami membatasi layanan vaksinasi meningitis, dimana hanya 50 orang yang mendaftar secara online per hari,” ujarnya.
Ia melanjutkan, kuota 50 suntikan vaksin meningitis per hari sudah terpenuhi untuk memperpanjang masa pelayanan kepada penduduk.
“Dalam kondisi normal sebelum pandemi COVID-19, layanan vaksinasi meningitis rata-rata 100-150 orang per hari. Tapi sekarang dibatasi 50 orang per hari, jadi pelayanannya bisa lama karena masa pelayanannya hanya sampai 12 Oktober,” katanya.
Ia mengatakan, terbatasnya waktu layanan vaksinasi meningitis hingga 12 Oktober karena menipisnya stok vaksin yang saat ini hanya tersedia di kisaran 500-600 vial vaksin.
“Hingga 12 Oktober nanti akan ada sekitar 500-600 ampul vaksin, jadi ada batasnya 50 orang sehari. Ini dilakukan untuk mengantisipasi pengiriman vaksin dari Kementerian Kesehatan,” katanya.
Menurut dia, minimnya vaksin meningitis meningokokus bagi penduduk merupakan dampak dari pandemi COVID-19, sehingga produsen vaksin menghadapi pengurangan produksi.
“Jadi durasi vaksin meningitis ini hanya 18-24 bulan, yang tidak lama, jadi karena COVID-19, perjalanan luar negeri dan kematian telah ditutup dalam dua tahun terakhir, banyak produsen yang rugi, dan mereka berproduksi sangat banyak. kecil. Namun, beberapa waktu lalu visa turis dan visa umrah dibuka untuk kepentingan publik. Tumbuh sehingga permintaan dan ketersediaan vaksin tidak seimbang, tambahnya.
Ia melanjutkan, sembari masyarakat diminta bersabar mengantisipasi proses produksi vaksin yang masih berlangsung.
“Kami berharap dia segera dikirim ke Lampung untuk tambahan vaksin meningitis. Tapi di satu sisi kita harus bersabar karena produsennya, PT Bio Farma, masih berproduksi,” ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah melalui Wakil Presiden Maruf Amin menekankan pentingnya pemenuhan kebutuhan masyarakat akan vaksin meningitis, terutama bagi mereka yang ingin menunaikan ibadah umrah.
Dan kini pemerintah sedang berupaya untuk menormalkan stok vaksin meningitis meningokokus (MM) yang akan bertahan setidaknya hingga Januari 2023.
Salah satu upaya tersebut adalah koordinasi antara Kementerian Kesehatan dengan PT Bio Farma dan BPOM untuk memenuhi kebutuhan vaksin MM. Dan dari koordinasi yang dilakukan, tambahan 225.000 dosis vaksin MM diterima dari PT Bio Farma.
Secara khusus, 225.000 dosis vaksin dimaksudkan untuk memenuhi 150.000 dosis pemerintah, sedangkan 75.000 dosis sisanya dimaksudkan untuk dilakukan di fasilitas kesehatan swasta.