Beranda Warganet AMAN: Melibatkan perempuan dalam serangan teroris mengubah tren terorisme

AMAN: Melibatkan perempuan dalam serangan teroris mengubah tren terorisme

AMAN: Melibatkan perempuan dalam serangan teroris mengubah tren terorisme

Jakarta (ANTARA) – Jaringan Aksi Muslim Asia (AMAN) Indonesia menyebut partisipasi perempuan dalam berbagai aksi terorisme telah mengubah tren gerakan teroris di Indonesia yang sebelumnya bersifat tradisional menjadi lebih terbuka dan dinamis.

“Terorisme bukan lagi rahasia dan hanya dunia laki-laki, tetapi terorisme adalah seruan jihad yang terbuka untuk semua orang, terutama perempuan dan anak-anak,” kata direktur AMAN Ruby Kholifa dalam webinar Institut El-Bukhari yang diikuti dari Jakarta. , Selasa.

Ruby, mengutip laporan International Policy Analysis on Conflict (IPAC), mengatakan kehadiran Internet dan media sosial telah menjadi alat yang efektif dalam meningkatkan partisipasi perempuan dalam ekstremisme kekerasan.

Laporan tersebut menyatakan bahwa 32 wanita terlibat dalam serangan teroris di Indonesia antara tahun 2016 dan 2020.

“Ini lonjakan terbesar dalam sejarah partisipasi perempuan sejak 2000-2005, yang hanya tercatat satu orang. Laporan ini menggambarkan sekelompok perempuan yang terlibat dalam terorisme, yang sebagian besar termasuk dalam kategori kelompok ISIS,” katanya.

Keterlibatan perempuan dalam aksi terorisme, seperti serangan bunuh diri Polretab Surabaya dan penyerangan Mabes Polri, tidak lepas dari kehadiran internet, teknologi, dan media sosial, ujarnya.

“Inilah yang memberikan ruang alternatif bagi perempuan untuk berpartisipasi lebih bebas, tanpa harus mengungkapkan identitas aslinya. Sudah terbukti bahwa perempuan memainkan peran yang berbeda dalam lingkaran terorisme,” katanya.

Dia menambahkan bahwa ada faktor lain yang mendorong perempuan untuk terlibat dalam ekstremisme kekerasan, termasuk tuntutan kuat yang datang dari perempuan untuk memiliki peluang jihad seperti laki-laki.

“Negara Islam membaca keinginan perempuan yang ingin berjihad, sehingga jaringan ini merekrut mereka untuk berpartisipasi dalam terorisme,” katanya.

Untuk mengekang ekstremisme radikal dan terorisme, Ruby menekankan bahwa dia akan terus berbicara tentang Islam, yang rahmatan lil alamin. “DARIesensi Islam menganjurkan menyelamatkan hidup dan jiwa,” katanya.

Artikel sebelumyaPII membuka kantor luar negeri pertamanya di Malaysia
Artikel berikutnyaKementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan mendukung revisi PP 109/2012 tentang perlindungan anak.